Cerita ini dimulai di sebuah pantai, di sebuah dusun nelayan. Pada suatu hari menjelang waktu makan
siang seorang turis dari Amerika memperhatikan para nelayan pulang dan
menurunkan hasil tangkapan ikan mereka. Para nelayan itu kemudian
bersiap-siap untuk pulang ke rumah.
Lalu turis Amerika itu bertanya kepada
salah satu nelayan, “Oh Tuan, kalau tidak keberatan, bolehkan saya
bertanya apa yang anda lakukan?” Nelayan itu menjawab, “Tuan, saya baru
pulang dari melaut, saya senang karena hasil tangkapan ikan hari ini
bisa untuk membayar kebutuhan hidup kami. Jadi saya sekarang akan pulang
dan makan siang dengan istri saya. Setelah makan siang saya akan tidur
siang dan sore harinya nanti akan bermain dengan anak-anak
saya. Kemudian pada petang hari setelah makan malam, mungkin saya akan
ke warung, bermain gitar serta minum-minum santai bersama beberapa
teman. Sungguh menyenangkan sekali.
Turis Amerika itu kemudian berkata,
“Tuan, apabila tidak keberatan saya ingin memberikan sedikit saran. Saya
adalah profesor pengajar mata kuliah bisnis di sebuah Universitas yang
terkenal di Amerika, saat ini saya sedang berlibur. Saya ingin
memberikan saran untuk menolong Anda. Bagaimana kalau Anda pergi melaut
lagi sehabis makan siang nanti? Maka Anda dapat menangkap ikan yang
jumlahnya dua kali lipat dari biasanya. Anda bisa mendapat lebih banyak
uang. Dengan uang itu dalam beberapa bulan Anda bisa menggaji pegawai
dan menambah sebuah perahu lagi, sehingga jumlah ikan yang Anda tangkap
menjadi empat kali lipat.” “Dengan cara seperti ini dalam kurun waktu 5
atau 6 tahun Anda bisa menjadi juragan besar pemilik armada
berpuluh-puluh perahu nelayan. Setelah itu anda bisa memindahkan kantor
perusahaan Anda ke sebuah kota besar dan melebarkan sayap usaha Anda ke
bidang-bidang bisnis lainnya. Sebagai seorang Direktur dari perusahaan
besar, Anda bisa mengambil gaji besar. Kemudian daftarkan perusahaan
Anda pada bursa saham dan ‘go public’ untuk menjaring modal yang lebih
banyak lagi. Kemudian Anda beli kembali saham Anda sehingga harganya
semakin naik agar nantinya bisa menjual semua saham Anda dengan harga
yang lebih tinggi. Setelah itu Anda bisa pensiun dengan nyaman.”
“Dalam tempo lima puluh tahun Anda pasti
akan pensiun sebagai seorang milyarder kaya raya, saya jamin itu karena
saya seorang professor mata kuliah dan sangat paham dengan urusan ini.”
Nelayan tersebut mendengarkan dengan sangat seksama dan penuh
rasa hormat. Di akhir pemaparan professor itu, dia lalu bertanya, “Tapi
Tuan, apa yang akan saya lakukan dengan uang yang sangat banyak nanti?”
Professor Amerika tertegun untuk beberapa saat, anehnya professor ini
tidak pernah memikirkan rencana bisnisnya sampai sejauh ini.
Satu-satunya hal yang terlintas dalam pikirannya adalah bagaimana cara
untuk menghasilkan lebih banyak uang, tapi tidak pernah terpikir olehnya
untuk apa uang tersebut akan digunakan.
Professor itu kemudian menjawab, “Dengan
uang itu nanti Tuan bisa pensiun, santai. Mungkin bisa liburan di
kampung nelayan yang tenang dan nyaman, seperti kampung ini contohnya.
Anda bisa membeli perahu kecil dan pergi menangkap ikan untuk
bersenang-senang di pagi hari dan pulang di siang hari untuk makan siang
bersama istri Anda. Kemudian Anda bisa tidur siang dan bermalas-malasan
atau bermain dengan anak-anak. Petang harinya Anda bebas pergi ke
warung dan bersenang-senang dengan teman Anda.”
Nelayan tersebut menjawab “Tapi Tuan,
bukankah itu semuanya seperti yang sudah saya lakukan saat ini?”
Professor itu kemudian terdiam dan kehilangan kata-katanya.
Seringkali itulah yang terjadi, banyak orang ingin menjadi kaya raya agar mereka dapat hidup seperti orang miskin